CONTOH
KARANGAN NARASI
KOTA
MEDAN
Pada zaman dahulu Kota Medan
ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang
lebih seluas 4000 Ha. Beberapa sungai melintasi Kota Medan ini dan semuanya
bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai itu adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera. DAN SEI DELI.
Pada mulanya yang
membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus, lokasinya terletak di Tanah
Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli
(Medan–Deli). Setelah zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara
berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular.
Dahulu orang menamakan
Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli Serdang) sampai ke Sungai Wampu di
Langkat sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada waktu itu wilayah kekuasaannya
tidak mencakup daerah di antara kedua sungai tersebut.
Pada awal
perkembangannya merupakan sebuah kampung kecil bernama "Medan Putri".
Perkembangan Kampung "Medan Putri" tidak terlepas dari posisinya yang
strategis karena terletak di pertemuan sungai Deli dan sungai Babura, tidak
jauh dari jalan Putri Hijau sekarang. Kedua sungai tersebut pada zaman dahulu
merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai, sehingga dengan
demikian Kampung "Medan Putri" yang merupakan cikal bakal Kota Medan,
cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting.
Semakin lama semakin banyak orang berdatangan ke
kampung ini dan isteri Guru Patimpus yang mendirikan kampung Medan melahirkan
anaknya yang pertama seorang laki-laki dan dinamai si Kolok. Mata pencarian
orang di Kampung Medan yang mereka namai dengan si Sepuluh dua Kuta adalah
bertani menanam lada. Tidak lama kemudian lahirlah anak kedua Guru Patimpus dan
anak inipun laki-laki dinamai si Kecik.
Pada zamannya Guru Patimpus merupakan tergolong
orang yang berfikiran maju. Hal ini terbukti dengan menyuruh anaknya berguru
(menuntut ilmu) membaca Al-Qur'an kepada
Datuk Kota Bangun dan kemudian memperdalam tentang agama Islam ke Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar